Student Backpacker 2019 (Part 2)


Setelah puas mengambil beberapa foto di Batu Caves, perjalanan kami lanjutkan menuju Thailand. Perjalanan Malaysia-Thailand kami tempuh kurang lebih 8 jam menggunakan bus. Tak lupa kami mampir ke beberapa rest area untuk sekedar beristirahat dan ishoma. Setelah menempuh kurang lebih 8 jam perjalanan, 12 Januari 2019 kami tiba di Hatyai, Thailand. Hatyai ini merupakan kota paling selatan Thailand yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Setelah melalui beberapa tahapan imigrasi, tujuan pertama kami saat menginjakkan kaki di Thailand adalah menuju pusat souvenir di Hatyai. Setelah membeli beberapa oleh-oleh, agenda kami selanjutnya adalah menuju hotel untuk beristirahat dan dilanjutkan dengan mengunjungi Asean Night Bazaar. Tiba di malam hari, kami lanjutkan dengan mengunjungi Asean Night Bazaar, salah satu pasar malam modern yang cukup terkenal di Hatyai. Saya sangat menunggu-nunggu agenda ini! Yaa! Karna saya sangat suka jajan! Haha. Saya semakin bersemangat ketika tau kita akan naik Tuk-Tuk untuk menuju Asean Night Bazaar! Tuk-Tuk adalah salah satu transportasi khas Thailand, bentuknya mirip seperti bemo di Jakarta. Kami mengeluarkan 20 Baht atau setara dengan Rp 10.000 untuk menuju Asean Night Bazaar dari hotel.
Hatyai, Thailand

Roomate (Icha & Kak Yuli)


Setibanya di lokasi, kurang lebih pasar malam modern ini sama seperti pasar modern pada umumnya, namun yang membuat saya senang adalah, produk yang dijual disini sangat terjangkau! Mulai dari makanan, minuman, pakaian dan kosmetik. Tentunya yang sangat menarik perhatian saya adalah Food Street disini! Haha. Dan makanan minuman yang dijual disini sangat ramah bagi muslim, karna hampi 70% makanan minuman yang dijual disini halal. Mungkin karna Hatyai ini masih terletak diperbatasan Thailand-Malaysia, sehingga masih mudah bagi muslim untuk menemui makanan halal disini. Setelah puas mencicipi beberapa Food Street disini, agenda malam itu kami tutup dengan kembali ke hotel untuk beristirahat. Jika pada saat menuju Asean Night Market kita menaiki Tuk-Tuk, pada perjalanan pulang kami mencoba hal yang baru, yaitu jalan kaki menuju hotel! Sangat terasa sensasi backpacker kami saat kami menelusuri setiap sisi kota Hatyai di malam hari! Mungkin bagi kalian ini lucu, tapi percaya atau tidak, ini adalah salah satu resolusi saya “backpacker di negri orang, menelusuri setiap sisi jalan yang ada disana, dan menikmati suasana malam sembari mencicipi Food Street disana” haha. 
Asean Night Bazaar, Thailand

Food Street Asean Night Bazaar




Suasana Malam di Hatyai, Thailand


13 Januari 2019, masih di Hatyai, Thailand. Hari ini adalah hari terakhir program Comparative Study and Market Research 2019, sebelum kami harus kembali ke Malaysia keesokan harinya untuk penutupan program dan terbang ke Indonesia. Agenda pertama kami  hari ini adalah berkunjung ke salah satu universitas di Hatyai, Thailand yaitu Prince of Songkla University, salah satu universitas riset terkemuka di Asia, peringkat 5 di Thailand dan 142 di Asia oleh QS (Quacquarelli Symonds) Ranking. Setelah itu agenda kami lanjutkan untuk mengunjungi Patung Buddha Tidur (Sleeping Buddha) di Wat Phranon Laem Pho Songkhla, Hatyai, Thailand. Di tempat ini terdapat beberapa patung bikshu, karna pada dasarnya tempat ini merupakan salah satu tempat ibadah bagi umat Budha di Hatyai, Thailand. Selain itu, terdapat pula danau yang dilengkapi dengan patung ikan besar dan pondok atau rumah yang berbentuk pagoda.Perjalanan kami lanjutkan menuju Chang Puak Camp, Hatyai, sebuah kebun binatang yang di dalamnya terdapat beberapa atraksi. Dan yang menjadi ikon dari tempat ini adalah atraksi gajahnya! Beberapa kegiatan yang dapat kita lakukan disini adalah menaiki dan menonton atraksi gajah, menembak, memanah dan berfoto bersama beberapa bayi harimau.

Prince Of Songkla University

Sleeping Buddha, Hatyai, Thailand
Tempat Beribadah Umat Buddha 

With Kak Fazri
Patung Ikan Besar






Setelah itu perjalanan kami lanjutkan untuk mengunjungi Kepala Naga yang merupakan bagian dari The Great Serpent “Nag”. Menurut kepercayaan penduduk disini, Sang Naga seperti dewa yang melindungi wilayah mereka dan memberikan berkah yang melimpah kepada penduduk Thailand Selatan. Sang Naga dibagi menjadi 3 bagian, Kepala, Badan dan Ekor. Masing-masing bagian ditempatkan di tempat yang berbeda dan memiliki arti tersendiri. Kepala melambangkan kecerdasan dan kebajikan, Tubuh melambangkan kemakmuran, dan Ekor melambangkan kharisma dan kekuatan dari seluruh penduduk Thailand Selatan. Selain itu, kami juga berkunjung ke Samila Beach yang letaknya tidak jauh dari Kepala Naga. Samila Beach merupakan salah satu pantai yang cukup terkenal di Hatyai, karna terdapat Patung Golden Mermaid yang duduk diatas batu di salah satu tepi pantai ini. Konon Patung Golden Mermaid ini merupakan bagian dari legenda Thailand yang ditulis dalam karya sastra Thailand yang berjudul Prarphaimanee pada tahun 1809 oleh seorang penyair Thailand bernama Soontornpoo. 
Patung Kepala Naga

Samila Beach, Hatyai, Thailand

Agenda kami di pantai adalah ishoma sembari menikmati suasana pantai sebelum melanjutkan perjalanan kami ke Floating Market. Lagi-lagi ini merupakan agenda yang saya tunggu-tunggu! Ya! Karna banyak jajanan disana haha. Kita akan berkunjung ke Klong Hae Floating Market yang terletak di Hatyai, Thailand. Pasar Apung yang terkenal dengan berbagai makanan dan minuman halal di dalamnya. Bagi saya makanan dan minuman disini juga cukup terjangkau harganya antara 10 Baht – 80 Baht atau setara dengan Rp 5.000 – Rp 40.000. Saya dan teman-teman mencicipi beberapa jajanan disini seperti siomay, kentang goreng, ice cream kelapa, satay seafood dan masih banyak lagi jajanan yang menarik untuk dicoba disini. Setelah puas mencoba beberapa jajanin disini perjalanan kami lanjutkan untuk kembali ke Malaysia.
Klong Hae Floating Market, Hatyai, Thailand




UNS Squad

Tibalah saatnya perpisahan kami dengan tour guide Thailand dan tour guide Malaysia kami. Yang perlu kalian tahu adalah, saya sangat menikmati waktu yang kami habiskan di bus, kehangatan yang diselingi dengan candaan kecil bersama teman-teman selama perjalanan, membuat saya merindukan hal itu dan ingin mengulang kembali moment pertemuan pertama kami. Rasanya waktu berjalan begitu cepat, bahkan tulisan saya ini tak mampu menggambarkan semua kenangan yang kami lalui selama kurang lebih 5 hari di negri orang. Yang saya rasakan adalah seperti bertemu teman lama, bukan seperti bertemu teman baru yang tidak saling mengenal sebelumnya. Saya bertemu orang-orang hebat, saya bertemu orang-orang yang sangat menginspirasi, bahkan saya bertemu dengan seorang adik kecil pemberani bernama (Raja) dan (Dewa), kakak adik yang sangat pemberani dan bisa dibilang nekat juga wkwk, karna mereka ini berangkat dari Makassar hanya berdua untuk mengikuti program ini. Sungguh pengalaman yang sangat berharga bagi saya, sebuah mimpi yang menjadi nyata dan ditambah dengan pertemuan dengan orang-orang yang berharga pula. Saya pernah membaca kutipan ini dalam sebuah buku “Perjalanan mengajarkan kita bahwa orang baik itu tidak sedikit”, nilai yang saya ambil adalah, setiap perjalanan pasti memiliki arti, dan yakinlah setiap kita berbuat baik, maka kita akan dipertemukan dengan orang yang baik pula. 
With Dewa

Bus 2 Squad





Hingga tiba waktunya, Kuala Lumpur International Airport 14 Januari 2019. Waktunya kami kembali ke Indonesia dan berpisah bersama teman-teman untuk kembali ke daerahnya masing-masing. Jujur, bagi saya ini moment yang cukup berat, setelah beberapa hari yang kami lalui bersama, yang ada difikiran kami pada saat itu hanya bersenang-senang haha. Pada akhirnya kami harus berpisah, kembali ke daerah kami, dan melanjutkan aktivitas masing-masing. Memang benar “Setiap Pertemuan, Pasti Ada Perpisahan” tapi saya tidak ingin ini menjadi benar-benar sebuah perpisahan. Tetaplah jaga tali silaturahmi, jangan sungkan untuk saling bertukar kabar dan jangan lupa tunggu saya bermain ke daerah kalian! Haha Aamiin. Terima kasih Student Backpacker, karena sudah mempertemukan saya dengan orang-orang baik. Terima kasih sudah memberikan kenangan indah diawal tahun 2019 saya. Sampai bertemu lagi di lain waktu teman, dan tetap semangat mengejar mimpi kalian masing-masing.

Squad Team (Maisar, Alex, Faizal, Alda, Yanti, Arman, Nice)


“Satu hal pasti yang dapat saya tarik dari semua ini, paling tidak untuk diri saya sendiri adalah: Beranilah bermimpi! Beranilah memiliki keinginan! Walau pikiran sadar kita menafikan kemungkinan-kemungkinan itu, tetap beranilah menetapkan tujuan. Karena nyatanya, ketika kita berani memutuskan untuk menggapai mimpi itu, Tuhan pun akan turut andil di dalamnya melalui cara yang tak pernah kita duga sebelumnya.”

Sumber: https://id.wikipedia.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bajo, I'm In Love

Salam dari Bima (Part 1)