Student Backpacker 2019 (Part 1)

Januari 2019, menjadi pembuka awal tahun yang manis bagi saya. Salah satu mimpi yang entah sejak kapan pernah saya tuliskan dalam sebuah catatan kecil dengan satu kata “someday”. Sederhana memang, tapi dibalik satu kata itu tersimpan banyak mimpi yang ingin segera saya realisasikan. Ya, tepat pada tanggal 9 - 14 Januari 2019 saya mengikuti program Comparative Study and Market Research yang diadakan oleh Student Backpacker dan diselenggarakan di 3 negara yaitu Malaysia, Singapore dan Thailand. Sebuah program yang memberikan kesempatan kepada generasi muda yang memiliki keinginan kuat untuk mencari pengalaman baru melalui program studi banding. Student Backpacker menjembatani para generasi muda untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuannya untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing.

Persiapan ini saya mulai dari 3 bulan sebelum kebarangkatan, tepatnya pada bulan Oktober 2018. Saya mempersiapkan segalanya sendiri mulai dari paspor (karena ini menjadi perjalanan pertama saya ke luar negeri) hingga syarat adminstrasi yang dibutuhkan. Saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua saya yang sangat mendukung walau kami terbatas oleh jarak, hingga semua dapat diselesaikan dengan baik ditengah banyaknya tanggung jawab yang juga harus diselesaikan secara bersamaan. Perjalanan kali ini lagi-lagi saya ditemani oleh teman penjelajah saya (Alda). Berawal dari candaan yang pernah kami ucapkan di semester awal perkuliahan bahwa kami ingin menjelajah tempat yang jauh, Alhamdulillah ternyata Allah hadirkan itu tepat satu langkah lagi di hadapan kami.
Peserta Student Backpacker Januari 2019

Singkat cerita, tibalah hari yang saya tunggu-tunggu. Soekarno Hatta International Airport, 9 Januari 2019. Pertemuan pertama saya dan teman-teman dimulai disini. Saya bertemu dengan (Alda) dan teman-teman baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Setibanya di bandara, saya dan (Alda) mengecek kembali barang bawaan kami agar tidak melebihi kapasitas bagasi sembari menunggu kehadiran teman kami yang lain, yaitu teman “berbagi bagasi” kami, maklum karna ini adalah perjalanan backpacker maka kami berinisiatif untuk menghemat biaya seminimal mungkin hehe. Hingga tibalah kami bertemu dengan teman baru kami (Nice & Alex) yang berasal dari Bandung, disusul dengan (Arman) yang berasal dari Lombok. Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya dapat mengenal teman-teman baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Karena bagi saya, mengenal banyak orang dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan tentunya menambah relasi, itu salah satu alasan mengapa saya mengikuti program ini.



Penerbangan Jakarta - Kuala Lumpur ditempuh kurang lebih selama satu setengah jam. Tiba di Kuala Lumpur International Airport, kami langsung melanjutkan perjalanan untuk kegiatan awal program Comparative Study and Market Research 2019 yaitu City Tour Malaysia. Sebelumnya, kami mampir sebentar di rumah makan untuk sekedar mengisi perut, mengingat ketika sampai di Malaysia sudah memasuki jam makan siang. Kami disajikan masakan khas Malaysia yang menurut saya tidak berbeda jauh dengan masakan Indonesia. Kemudian perjalanan dilanjutkan untuk mengunjungi destinasi pertama yaitu Masjid Putra Jaya. Masjid Putra merupakan masjid utama di Putrajaya, Malaysia. Masjid yang dibangun tahun 1997-1999 ini bersebelahan dengan kantor Perdana Menteri Malaysia dan  Danau Putrajaya. Putrajaya sendiri adalah kawasan pusat pemerintahan di Malaysia, wilayah ini menjadi sebuah konsep kota modern dengan berbagai fasilitas mewah di dalamnya. Saat memasuki kawasan depan masjid, terdapat hal unik menurut saya, perempuan diharuskan memakai baju lebar semacam jubah yang menutupi tubuh hingga kaki sebelum memasuki wilayah dalam masjid. Hal ini ditujukan untuk tetap menjaga kesucian masjid. Ini berlaku bagi semua perempuan tak terkecuali yang berhijab dan tidak memakai rok, mengingat masjid ini merupakan wilayah syar’i. Ketika masuk ke dalam masjid, semakin terkagum-kagum saya dibuatnya dan saya merasa beruntung mendapat kesempatan untuk beribadah disana.
Danau Putrajaya




Suasana dalam Masjid Putrajaya

Kemudian perjalanan kami lanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu Wisata Kota Melaka, sebuah kota kuno mempesona dengan berbagai peninggalan warisan budaya yang menjadi saksi bisu sejarah Malaysia dan berhasil membawa kota tersebut dinobatkan sebagai UNESCO World Heritage pada tahun 2008. Suasana kota yang dibuat menyerupai suasana di Eropa semakin menambah nilai keunikan kota tersebut. Terdapat ikon yang sangat terkenal di kota ini yaitu Christ Church di daerah Dutch Square, kawasan yang terkenal dengan bangunan-bangunan berwarna merah disekitarnya. Selain itu, terdapat pula kawasan Chinatown dan Melaka River Cruise yang dihiasi oleh bangunan-bangunan khas Eropa ditepi sungai, serta masih banyak lagi destinasi yang menarik di kota ini.
Christ Church, Dutch Square






Melaka River Cruise
Bagasi Friends

10 Januari 2019, agenda pada hari itu adalah Market Research yang akan dilaksanakan di Gardens by the Bay, Singapore. Perjalanan dari Malaysia menuju Singapore kami tempuh kurang lebih selama 2 jam perjalanan dengan menggunakan bus. Setelah melalui beberapa tahapan imigrasi, tibalah kami di lokasi untuk menjalankan Market Research mengenai business plan yang telah kami buat sebelumnya. Market Research ini adalah salah satu agenda dari program Comparative Study 2019, dimana kami sebagai peserta terjun langsung ke lapangan untuk melakukan survey pasar terkait produk yang menjadi rencana bisnis kami kedepan. Setelah Market Research selesai dilaksanakan, agenda dilanjutkan dengan mengunjungi ikon-ikon wisata Singapore yaitu Chinatown Food Street, Universal Studio dan Marlion Park, dilanjut dengan perjalanan kembali menuju Malaysia.


Universal Studio Singapore


Chinatown Food Street



North Bridge Rd

Marlion Park




11 Januari 2019, kami kembali melanjutkan kegiatan kami di Malaysia. Agenda pertama kami tentunya mengunjungi tempat yang tidak asing lagi dan sudah menjadi ikon terkenal di Malaysia. Yaa! Twin Tower! Saya sangat bersemangat untuk mengabadikan beberapa moment di tempat ini. Setelah puas mengambil foto, perjalanan kami lanjutkan untuk mengunjungi Malaysia Global Innovation and Creativity Centre (MAGIC), suatu kawasan pusat inovasi dan kreativitas yang berlokasi di Persiaran APEC, Cyberjaya, Selangor, Malaysia. Kunjungan kita kali ini ditujukan untuk agenda kami selanjutnya yaitu International Class yang dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba Market Research dalam program Comparative Study and Market Research 2019 yang telah kita lakukan sehari sebelumnya di Gardens by the Bay, Singapore. 


Twin Tower

Malaysia Global Innovation and Creativity Centre (MAGIC)





Kemudian agenda selanjutnya adalah mengunjungi salah satu tempat terkenal di Malaysia yaitu Batu Caves. Bukit kapur yang memiliki serangkaian goa dan kuil goa, serta terdapat ikon yang menjadi daya tarik tempat ini yaitu patung Dewa Murugan, patung besar nan kokoh yang berdiri di depan pintu masuk kuil goa! Goa ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling terkenal, tak heran jika banyak kita temui turis India di tempat ini. Untuk menuju ke dalam kuil goa yang terletak diatas bukit, kita harus menaiki 272 anak tangga. Lagi-lagi saya merasa beruntung karna berkesempatan untuk naik keatas dan melihat isi dalam kuil goa tersebut. Saya sangat menikmati langkah saya ketika saya menaiki satu per satu anak tangga tersebut, karena tempat ini dikonsep sedemikian rupa cantik dengan berbagai warna di setiap sudut bangunannya. Dan ketika saya sampai diujung anak tangga dan mulai memasuki sisi dalam kuil goa, “Indah, Kagum dan Takjub” hanya 3 kata itu yang terbayangkan difikiran saya. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa kuil dibangun di dalam goa yang berada diatas bukit ini. Sambil menikmati setiap sudut goa ini tak lupa saya mengambil beberapa foto untuk mengabadikan moment berharga ini.


Patung Dewa Murugan


272 anak tangga



Suasana dalam Kuil Goa




Sumber: https://id.wikipedia.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Student Backpacker 2019 (Part 2)

Bajo, I'm In Love

Salam dari Bima (Part 1)